Wacom vs Mouse

/
0 Comments
Baru dua hari yang lalu saya nge-post foto di instagram. Foto gambar ilustrasi saya, iseng-isen bikin kartun. Niatnya sih mau ngirim ke sebuah project buat gambar dongeng anak. Tapi masih belum pede banget bro. Apalagi kalo urusan warna-warnain, paling gagal! Makanya saya lebih suka warna hitam, putih, abu-abu, ketimbang disuruh warnain.


Oh iya balik ke foto instagram. Gambar itu di dalamnya ada ilustrasi kartun peri bunga dan kawanan tumbuhan fabel, plus nenek berdagu lipat sekian (antagonis ceritanya). Kemudian ada komen yang masuk dari teman saya, katanya suruh gambar peterpan, nirmala, dan oki. Nggak gitu ngikutin sih kartun macem begitu jadi kurang tahu juga, hahaha. Kemudian muncul lagi komen dari teman saya yang lain, katanya kuliah di jurusan desain.

Katanya: pake wacom ye
Saya: nggak dong, pake mouse langsung di AI (adobe illustrator)
Katanya: nggak mungkin, fabrikasi.
Saya: dihh... akui aja nggak nrimo haha

Wacom. Wacom. Wacom. Begitu teknologi memudahkan dan memanjakan tangan manusia untuk menggambar. Teman saya sempat ngepost gambarnya dengan menggunakan wacom dan hasilnya bagus. Saya akui wacom memang sangat sangat memudahkan kelihatannya, walau saya nggak pernah memakai. Khususnya buat anak desain. Sedangkan saya bukan anak desain, jadi rasanya nggak butuh wacom juga sih untuk iseng, walau sebelumnya sempat tertarik.

Memang kenapa kalau menggunakan mouse untuk menggambar sebuah ilustrasi? Menurut saya sulit. Memang, apalagi kalau pakai pencil tool, yang lebih mudah menggambar memakai pen tool selama rough sketch sudah ada, tinggal dijiplak. Begitu saya menyerah menggambar menggunakan 2 tipe tool itu saya berusaha mencari tutorial gimana ya cara gambar yang bagus dan saya menemukannya di youtube. Ternyata pakai kuas atau brush tool kita bisa gambar mulus! Tapi kuasnya harus dibentuk sedemikian rupa, sehingga ketika digoreskan ke atas kanvas, jadi tampak indah.

Supaya nggak manja-manja, nih bagi yang pingin banget gambar muka orang atau ilustrasi apa saja, bisa menggunakan brush berikut. Kalian bikin aja, nggak usah download.

  • Buat shape elips di atas kanvas
  • Terus pilih convert anchor point tool atau bisa pencet shift+c pada keyboard (dalam keadaan shape elips diseleksi yah). Nah, setelah itu klik tahan pada ujung elips, lakukan pada sisi satunya juga.
  • Sudah jadi bentuk seperti di bawah berikut dong.
  • Pada menu brushes, klik new brush > art brush
  • Setelah itu, atur persentase brush sesuai dengan keinginanmu. Kalau saya pilih 5%. Lalu mulailah menggambar.

Yang mau belajar lucu-lucuan brush AI coba bisa baca di blog berikut:
http://desaindotgrafis.blogspot.com/2013/11/belajar-adobe-illustrator-semua-dasar_21.html

Bukan anak desain, sekali lagi saya bukan. Tapi dari dulu emang saya paling nggak bisa diem corat-coret di kertas. Jadi saya coba cari cara bagus selain menggambar di kertas dengan pensil, yaitu dengan menggunakan AI. Saya masih pemula buanget, jadi kalian bisa cara refrensi lain :)

Terus karena disinggung oleh teman saya gegara komennya di instagram saya jadi agak sombong nih, sebelum saya makan kata-kata sendiri, kalau penggunaan wacom hanya untuk orang yang malas! Oops, no offense :p





You may also like

Tidak ada komentar:

Bohong ketika orang bilang tidak suka menulis dan membaca...

karena semua orang penulis dan semua orang pembaca...

Monggo Mampir

Diberdayakan oleh Blogger.

Tulisan(s)