Cinta Indonesia, Muak Antek2nya

/
0 Comments
sumber: kabarkaltim.co.id
Sekali lagi. Siapa sih yang nggak cinta sama negaranya sendiri? Siapa sih yang nggak cinta sama Indonesia? Mendadak semuanya cinta Indonesia gara-gara pemilihan presiden tahun 2014. Menjagokan masing-masing kandidat yang notabene punya kelebihan yang diunggulkan oleh para fansnya. Kemudian mereka bersatu membuat fandom (bahasa fans ala2 korea yang artinya fans kingdom). Fans yang tiba-tiba ngehits punya idola, pasang foto "I stand on the left side" dan "I stand on the right side". Entah itu bakal bertahan beberapa lama.


Ini salah satu dampak dari era reformasi, banyak anak muda yang bersuara. Banyak orang yang berkoar di sosial media. Banyak media yang memberitakan tentang isu-si nggak jelas dan nggak penting, contohnya Kebohongan Prabowo blablabla, Kebohongan Jokowi blablabla. Masa lalu diungkit-ungkit. Permainan dari berbagai macam sudut yang bisa cuci otak orang-orang yang sama sekali nggak ngerti politik.

Hey, semuanya sok tahu berkoar-koar tentang kejadian Mei 1998. Memang sebagian besar orang dewasa pernah merasakan suramnya masa itu. Tetapi apakah semuanya orang merasakan? Nggak. Apakah semuanya tahu detail, lihat sendiri, pasang mata tentang kejadian si Om Prabowo? Nggak. Yang paling tahu cuma Tuhan dan mungkin temen2 Prabowo. Mau dia baik atau jahat masa itu, gue sebodoamat. Yang penting kejadian udah berlalu. Kalo pun terulang, masyarakat sekarang udah pada berani.

Jokowi, Salah sebut kepanjangan TPID (Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah) langsung deh para lawannya berkoar di sosial media. Jelek-jelekkinlah. Selain itu, otomatis jabatan gubernur bakal dijejaki Ahok. So what? Masih ada aja yang rasis men! Jijik gue sama manusia rasis! Jauh-jauh ke laut! Bikin sana negara sendiri di laut! Kasihan banget! Bukannya gue non muslim lalu gue benci muslim. Nggak sama sekali. Gue sangat menghormati dan menghargai perbedaan. Keluarga gue terdiri dari bermacam-macam pemeluk agama dan budaya. Gue cukup jijik aja sama orang rasis. Yang kayak gitu ada aja komen bakal jadi komunis orang Jakarta. Hello? Kita butuh orang kayak tegas seperti Ahok kalo Jakarta mau beres, daripada orang-orang banyak cingcong komen, buang sampah aja masih sembarangan. Buta kali ga bisa bedain tong sampah sama jalanan.

Dari perbincangan temen-temen sendiri, tiba-tiba mereka bisa percaya aja apa kata orang yang sok tau Prabowo antek-antek ini. Katanya mereka merasakan. Katanya mereka begini, begitu. Screw it lah! Tiap orang punya masa lalu beda-beda. Gue nggak belain mana yang harus jadi presiden. Gue rasa keduanya punya hidup yang beda, cara kerja yang beda, dan konsep yang beda. 2 tipe leadership yang beda banget! Gue lebih setuju kalo dua-duanya memimpin. Tapi.........

Tolonglah. Mereka bukan Tuhan yang siap dengan segala label perilaku baiknya: jujur, tegas, bersih, pintar, blablabla... yang kayak ditulis di spanduk dan diomongin orang. Sekalinya mereka melakukan kesalahan, kita harus dukung dan kritisi. Bukan berarti terserah kepada pemimpin. Jadi jangan sakit hati kalo mereka tidak sesuai dengan dugaan kita.

Cinta sama Indonesia bukan berarti sok politis. Bukan berarti dukung no.1 dan 2. Paling itu musim-musiman. Bukan menetapkan hari batik nasional. Mana ada yang inget coba? Nanti tren itu bakal meluntur. Cinta sama Indonesia itu cinta sesama. Dukung sesama. Ingatkan antek-antek tajir yang duduk di kursi rakyat apa yang kita butuhkan. Bukan birahi, bukan tidur buat abisin duit rakyat, bukan jalan-jalan studi banding tanpa rakyat tahu hasilnya dan hasil yang bisa dirasakan, bukan cuma ongkang-ongkang. Tapi buat ngelayani rakyat. Seperti Bu Tri Risma Harini!! Gue bahkan lebih setuju pejabat-pejabat itu kloningannya beliau dan Pak Ahok! Pola pikir kedua orang tersebut sangat sederhana, tapi cerdas!

Saya sangat cinta Indonesia. Tapi saya sangat muak dengan busuknya politik dan media yang bau-bau politik. Katanya cinta Indonesia? Tapi masih mengkotak-kotakkan diri sebagai penguasa.


You may also like

Tidak ada komentar:

Bohong ketika orang bilang tidak suka menulis dan membaca...

karena semua orang penulis dan semua orang pembaca...

Monggo Mampir

Diberdayakan oleh Blogger.

Tulisan(s)