I did Smile, Remembering The Vow and Promise

/
0 Comments
Yang kalian baca sekarang ialah tulisan jurnalis-wannabe-in-past. Gue dulu memang pengen banget jadi jurnalis karena keren, adrenalin abis, dan sangat memukau. Gue inget banget waktu pertama kali liputan karena tugas, dengan naifnya ngikutin long march orang demo dari HI sampai ke Istana Negara oleh gabungan beberapa universitas yang notabene hobi demo (hehehe)... Waktu dateng pun cuman beberapa wartawan yang wawancara di HI, gue pun ikut nimbrung. Bertanya dengan pertanyaan yang 'begiru-begini' aja yang seadanya abis. Singkatnya waktu di Istana Negara gue ngelihat jejeran wartawan yang udah siap dengan kamera mereka masing-masing dan ponsel mereka buat nyatet isi demo itu. Keren dan takjub adalah kesan pertama gue melihat kerja wartawan.

Kalo dulu gue pernah nulis post tentang wawancara gagal gue dengan AJ Rafael dan pada saat itu gue bersumpah akan wawancara artis terkenal 4 mata di bawah naungan media sesungguhnya. Anyway, I nailed it! Hahaha, dan ini udah basi gitu kalo diceritain.

Syukur, Puji Tuham, Haleluya! Gue berhasil melakukan liputan the biggest jazz event di Indonesia selama 3 hari. Gue wawancara artis-penyanyi-favorit-gue-banget dan gue seneng abis (berusaha menahan emosi excited itu susah). Itu capek abis dan badan berasa mau rontok. Gue akhirnya juga bisa ngeliput artis asal Islandia yang temen gue favoritkan, bukan gue. Tapi gue nggak nyesel melewatkan acara ini. GREAT SUPER! Gue jadi suka lagu-lagu mereka.

Tebak mereka siapa! by: 03BMAI


Kemudian di benak gue terbersit angan masa lalu, gue pernah bilang gue akan meliput konser sebelum umur gue 25 tahun. At least, I nailed it! Happy for it...

Tapi dengan begitu, gue bisa jadi mempertimbangkan kondisi fisik gue yang gampang abis ambruk. Gue jadi lebih memilih menulis suatu hal yang informatif, mengedukasi, sekaligus entertaining. Bukan hal yang bersifat serius. Tadinya gue berniat melamar ke koran harian... tapi...... hmm, gue sekarang lebih berminat ke majalah. Gue telah mempertimbangkan matang-matang apa yang mau gue lakukan ke depan. TUnggu, apa sebenernya gue masih mempertimbangkan? Hahaha... forget it...

JADI. Poin buat yang mau jadi jurnalis, kalo memang passion jalankan sepenuh hati :)
Pertama, FISIK lo harus kuat dan nggak ada jam malam buat lo. Gue agak terhambat untuk dua hal ini setelah badan gue pernah ambruk.
Redamkan rasa excited lo yang berlebihan (ini gue abis), karena ketika lo berada cukup lama di lapangan, kejenuhan pasti datang. "Liputan" yang tadinya jadi istimewa banget di benak lo, nggak bakal jadi seistimewa itu di titik jenuh lo. So, ikutin kata hati lo... :)


You may also like

Tidak ada komentar:

Bohong ketika orang bilang tidak suka menulis dan membaca...

karena semua orang penulis dan semua orang pembaca...

Monggo Mampir

Diberdayakan oleh Blogger.

Tulisan(s)