Prolog: Teka Teki Seseorang

/
0 Comments
Gue yakin banget, kebanyakan orang bisa ngerasain yang namanya masa-masa SMA. Sama halnya kayak gue. Dimana masa SMA yang sering didengung-dengungkan sebagai masa yang paling indah (info: masa lo bisa melakukan hal sesuka hati lo plus dihukum guru).  Gue akui masa SMA emang begitu tenar.

Acara Cup (alias acara pertandingan olahraga antar sekolah), PenSi, dan OSIS. Banyak siswa yang mau berebut jabatan secara halus, mereka nggak mengemukakannnya secara langsung. Mungkin aja di dalam hati mereka sudah berkoar-koar ingin menduduki jabatan di antara tiga hal itu. At least, salah satu dari hal besar itu. Sebagai partisipan juga oke, asal mereka bisa dapet kaos kepanitiaan atau tampil pasti adalah suatu kebanggaan tersendiri. Walau secara nggak sadar atau sadar juga sebenernya, mereka mau satu kata yang tertanam ketika mereka lewat di depan guru-guru ataupun siswa lainnya. Mereka dikenal, sebut aja itu populer. I bet you have the same thought either.
Gue nggak sengaja masuk ke dunia itu juga. Gue emang senang dengan dunia musik yang secara nggak sengaja menghantar gue langsung menyentuh ketiga hal besar itu. Acara Cup, PenSi, dan OSIS.

Ini dia kehidupan SMA yang gaul: banyak temen, sering keluar malam dan nongkrong, sering diliatin adek-adek kelas (cewek dong pastinya), pacar... hmm, waktu SMA gue refused dulu untuk hal ini. Hahaha,  biasalah orang tua. Gue terkenal dengan anak yang populer dan anak tenar (tapi pinter), semuanya pada bisa bilang begitu.  Gue cinta sama musik, sama gitar gue, gue cinta sama ketenaran SMA gue, tapi nggak tau kenapa... gue nggak begitu cinta ketika banyak temen gue yang selalu ngajak gue ngumpul. Gue nggak tau dan gue lega ketika gue lepas dari mereka...
Kata-kata “kolot” dan “nggak banget”, pernah gue terima ketika gue berkumpul sama mereka. Gue merasa nggak nyaman.

Gue bilang lagi, ya, gue benar-benar lega ketika gue lepas dari mereka. Gue lepas dari SMA gue lega. Gue senang dengan masa-masa kuliah sekarang.

Dan akhirnya gue berpikir, nggak semua orang bisa nikmatin tiga hal besar tersebut, ada juga yang nggak tertarik sama popularitas (atau sebenernya mau tapi malu?). Ada juga yang hanya duduk dan melihat ketika beberapa siswa terlihat cemerlang (kayak gue, plak!) di masa SMA. Gue baru sadar dan dia menyadarkan gue... tapi untuk ngulang juga rasanya nggak tepat waktu juga, sih. Gue nggak pernah “ngelihat” siapa dia, tapi dia melihat siapa gue. Makasih ya...



You may also like

Tidak ada komentar:

Bohong ketika orang bilang tidak suka menulis dan membaca...

karena semua orang penulis dan semua orang pembaca...

Monggo Mampir

Diberdayakan oleh Blogger.

Tulisan(s)