Friendship is Based on... (Coolness, REALLY?!)

/
0 Comments
Saya hari ini ngepost 1 hari dua kali. Pertama, tadi saya memang bulan April ini saya jadi orang yang lebih jahat dan jahat. Saya nggak usah sebutkan karena apa saya bisa jadi manusia seperti itu dan mau menahan diri  untuk berbuat jahat. Apalagi ditampar sama ayat-ayat Kitab Suci, hehehe... Ehem, untuk saat ini saya mau ngebahas tentang suatu topik yang kira-kira lucu untuk dibicarakan. Bisa dilihatkan dari judulnya? "Friendship is based on coolness", YEP! Anda betul.

Pertemanan berdasarkan dari keGAULan mereka. Istilahnya, kalo lo nggak gaul, lo nggak bakal bisa main sama kita-kita. Sebelum lompat kesana, saya mau rumpi dulu nih tentang pergaulan anak SMP-SMA yang ababil. Jadi kalo kalian adalah pembaca mulai dari umur 12-18 tahun. Kenapa sih kalian suka banget (beberapa di antara kalian yang ngerasa, ya... hihihi) ngelabrak temen? Entah itu adik kelas, temen sebaya, kakak kelas. Oke... berdasarkan teori "Jangan me- kalau tidak mau di-". Nah, stripnya itu kalian isi sendiri.
Untungnya sih saya nggak pernah dilabrak! Hahaha... I was such a good junior, friend, and also senior. O:)

Hayo berdasarkan yang saya lihat dengan analisa saya, anak ababil seperti ini ingin:
  • Diakui : hmmm, diakui kalo kalian ada dan ingin sekali orang-orang takut  dan takluk sama kalian... Hooo... Takuut deh...
  • Berkuasa : manusia nggak akan pernah sama kekuasaan, apalagi bagaikan raja yang dihormati, disanjung, dan happening banget.
  • Anak Gahol : siapa sih yang nggak mau dilihat sebagai anak eksis nan gahoool, seru banget deh pastinya!
  • Spotlight : Sorot lampu tertuju pada kalian dan ingin sekali dipuji jadi  anak yang berani..
Weizzz, kalo kalian marah, jawablah pertanyaan kalian sendiri. Kenapa kalian mau ngelabrak sesama kalian manusia yang notabene pasti ngerti diajak ngomong baik-baik kalo ada masalah. Yang ada malah nambah musuh, nambah nggak disukain orang, dan nambah dosa akibat perbuatan kalian. Kasihan sekali? Bad reputation is hardly to be erased within a second. Kalo ada masalah diomongin baik-baik dengan musyawarah atau cari solusi yang kalo bisa win-win solution sangat baik lho.

Kalian tahu? Anak yang dilabrak maupun yang dibully punya mental yang berbeda-beda? Ada yang kuat dan cuma take it easy, ada juga yang sampe pingin keluar dari sekolah bahkan sampai bunuh diri. Kalo akhirnya bad ending kalian mau tanggung jawabkah atas semua yang kalian lakukan? Mau jelek; mau nyolot; mau ngeselin, dan seburuk apapun sesama kita, jangan cari ribut. Kalo udah sampe ubun-ubun lebih baik menghindar atau bilang terus terang. Terserah asal jangan bikin temen kalian terpojok. Kalian nggak mau kan dipojokkin? Kalo  nggak mau jangan memojokkan.

Nah inilah cerita lucu anak kuliahan yang bisa saya simpulkan dengan title di atas. Pertemanan berdasarkan tingkat keGAULan. Hari gini masih ada jaman yang namanya negative minded hanya gara-gara temen kita nggak gaul. Baca ya, kalo gaul disini = ngerokok, suka jalan, nongkrong-nongkrong, clubbing (mungkin), punya pacar, baju bagus, high heels. Hmmh, makan tuh makan tuh...

Di usia yang mostly mencapai kepala 2 apakah kalian bisa menyatakan pertemanan berdasarkan hal-hal tersebut? Gimana kalo kerja, ya? Temen kerja gue  harus gaul (baca arti gaul yang udah diketik di atas). Makanlah itu kata-kata. Kita nggak bisa hidup sama orang-orang dengan semaunya kita. Dengan tipe yang udah kita tentukan. Nah lho, hati-hati ya kawan. Kalian bisa kena yang namanya krisis identitas dan kembali lagi ke masa SMA dan SMP yang harus mengartikan sebuah kata gaul menjadi makna yang cukup sempit.

Dewasa, harusnya matang memikirkan segala sesuatu dan melakukan segala sesuatu dengan bijak. Bukan pakai pikiran sontoloyo semata. Tapi open minded is the most valuable thing when we are grown up. Jadi jangan beda-bedain orang. Orang itu macem-macem kok, jadi hargai aja sih, terserah mereka mau melakukan apa dan tegur mereka kalau mereka salah selama kita masih punya otak, mata, dan mulut. Sebenernya ketika saya mengetik kalimat barusan seperti menampar diri saya sendiri. Jadi inget sama film "Mean Girls". So, don't be old school student' ladies. :)


You may also like

Tidak ada komentar:

Bohong ketika orang bilang tidak suka menulis dan membaca...

karena semua orang penulis dan semua orang pembaca...

Monggo Mampir

Diberdayakan oleh Blogger.

Tulisan(s)