Semut dan Aku Manusia

/
2 Comments
Aku tak tahu mengapa semut begitu damai bisa bercengkerama satu sama lain
Aku tak bisa berbahasa semut
Memang semut punya bahasa?
Apa keinginan mereka?
Apa mereka tak bosan mengawali hidup mereka menjalani hidup mereka?
Hingga mengakhiri hidup mereka secara tragis ataupun secara terhormat?
Kemudian kawanan menggiring mayat sesamanya ke tempat yang manusia tak pernah tahu dimana.
Takutkah mereka kehilangan kawannya?
Takutkah mereka hidup di antara raksasa?
Apa rasanya diinjak dan dipencet hingga badanmu gepeng?
Aku lupa, aku tak berbahasa semut.
Jadi lebih baik kulupakan...
Mungkin mereka tak khawatir... Betapa sok taunya aku?

Aku manusia, aku lebih khawatir dengan apa yang terjadi dan menangisi apa yang mungkin terjadi...
Aku berbahasa manusia, tapi mengapa kerap sulit mengungkapkan?
Andai aku kawanan semut mungkin aku akan mencintai rutinitas itu dan tak tahu apa arti bosan dan khawatir... 


You may also like

2 komentar:

Bohong ketika orang bilang tidak suka menulis dan membaca...

karena semua orang penulis dan semua orang pembaca...

Monggo Mampir

Diberdayakan oleh Blogger.

Tulisan(s)